Kediri - Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri dalam program “Satria Bahagia, ” sebuah inisiatif yang menghadirkan mahasiswa sebagai pemandu wisata di layanan Bus Satria. Program ini merupakan implementasi dari penandatangan perjanjian kerja sama yang telah dilakukan kedua belah pihak beberapa waktu lalu.
Dalam kegiatan kali ini, dua mahasiswa Uniska Kediri, Gustavi Zidan Naufal dan Maulida Khoirun Nisa’, berkesempatan menjadi Satria Bahagia dalam perjalanan edukatif bertajuk Outing Class: Keselamatan Berkendara Menggunakan Fasilitas Umum bersama peserta didik dari SLB Nur Khabib.
Baca juga:
Nagari Pariangan, Indahnya Desaku
|
Kegiatan ini terasa istimewa karena melibatkan 21 peserta didik dari SLB Nur Khabib, Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Para peserta yang memiliki beragam latar belakang, seperti tunanetra, tunadaksa, autisme, down syndrome, tunarungu, tunawicara, dan tunagrahita, didampingi oleh enam guru pendamping yang turut serta memastikan kenyamanan mereka selama perjalanan.
Menurut Kepala SLB Nur Khabib, Ibu Adela Bela Verika, A.M., S.Pd., pengalaman ini sangat berharga bagi para siswa, karena mereka dapat belajar tentang keselamatan berkendara dan penggunaan fasilitas umum dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Baca juga:
Istano Basa Pagaruyung
|
Adapun rute perjalanan yang dilalui adalah: SLB Nur Khabib → Jl. Kapten Tendean → Letjend Suprapto → PK Bangsa → Erlangga → Hayam Wuruk → Jl. Dhoho → Pattimura → HOS Cokroaminoto → IBH Pranoto → Taman Tempurejo → Kembali ke sekolah.
Kepala Bidang Manajemen Angkutan Dishub Kota Kediri, Indra Hadi Prasetyo, S.Ap., bersama tiga stafnya (Sigit, Eka, dan Ibnu), turut serta dalam kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa kolaborasi antara Dishub dan Uniska Kediri ini menjadi salah satu upaya dalam mendukung program Kediri City Tourism.
"Untuk itu, rute perjalanan Bus Satria pada hari ini berbeda dari jalur layanan umum dalam kota, menyesuaikan dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus (ABK) dan memberikan pengalaman yang lebih inklusif, " ucap Indra.
Dikatakan Indra dengan menggunakan Bus Satria No.6 yang memiliki fasilitas lebih nyaman dan audio yang lebih baik, perjalanan ini semakin menyenangkan dan edukatif.
"Mahasiswa Uniska yang bertugas sebagai pemandu wisata tidak hanya memberikan informasi terkait rute dan keselamatan berkendara, tetapi juga membawa suasana perjalanan menjadi lebih interaktif. Dengan properti pendukung seperti bendera dan doorprize, mereka berhasil menciptakan pengalaman yang berkesan bagi peserta didik, " ujarnya.
Dijelaskan Indra pihaknya sangat mengapresiasi peran pemandu wisata mahasiswa yang mampu menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Pemandu hari ini sangat bagus, penyampaiannya interaktif, bahkan ada kejutan dengan properti pendukung yang membuat suasana lebih seru, ” ujarnya.
Menurutnya bahwa keberhasilan kegiatan ini membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut. Indra berharap program pemandu wisata oleh mahasiswa Uniska dapat terus ditingkatkan dan dievaluasi secara berkala, sehingga dapat menjadi program yang berkelanjutan.
"Dengan adanya sinergi antara Uniska Kediri dan Dishub Kota Kediri, diharapkan semakin banyak inovasi yang dapat dihadirkan dalam dunia pendidikan dan transportasi, serta memberikan manfaat bagi lebih banyak masyarakat, khususnya anak berkebutuhan khusus. Kegiatan Outing Class ini menjadi bukti bahwa edukasi bisa dikemas dengan cara yang lebih inklusif, menyenangkan, dan bermanfaat bagi semua pihak, " ungkapnya.
Tidak hanya pihak penyelenggara yang merasakan manfaat dari kegiatan ini, tetapi juga para peserta didik. Salah satu peserta, Caca Mertiara, siswi kelas 6 SLB Nur Khabib, merasa senang bisa mendapatkan pengalaman baru tentang lalu lintas dan sarana transportasi dengan cara yang menyenangkan.
Hal yang sama dirasakan oleh Badriyah, guru pendamping yang telah mengajar di SLB Nur Khabib sejak 2016. Menurutnya, perjalanan ini memberikan wawasan baru yang belum diajarkan di kelas dan menciptakan energi positif bagi seluruh peserta. “Pemandu wisata memberikan edukasi yang sangat bermanfaat, terutama tentang lingkungan sekitar yang belum sempat kami bahas di sekolah, ” katanya.
Baca juga:
Labuan Bajo yang Semakin Menawan
|
Disusul dua wali murid, Ida dan Indah, juga menyampaikan rasa syukur atas pengalaman yang diberikan kepada anak-anak mereka. Mereka melihat langsung bagaimana kegiatan ini membuat anak-anak lebih percaya diri dalam menggunakan transportasi umum.